Membeli mobil bekas (mobkas) memang solusi hemat. Harganya jauh lebih miring dibanding mobil baru. Namun, jangan sampai salah langkah. Tanpa tips membeli mobil bekas agar tidak tertipu, Anda bisa rugi besar.
Pasar mobkas punya banyak jebakan tersembunyi. Banyak pembeli pemula yang tergiur bodi mulus tapi akhirnya “zonk” karena mesin atau legalitasnya bermasalah.
Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah. Kami akan bongkar cara inspeksi mobil bekas seperti profesional. Tujuannya agar Anda mendapatkan unit impian yang sehat dan aman.
Langkah pertama sebelum berburu adalah riset. Jangan datang ke showroom dengan tangan kosong.
Banyak pembeli pemula terlalu fokus pada tampilan luar. Mereka lupa mengecek bagian vital lainnya. Selain itu, harga yang terlalu murah seringkali jadi jebakan pertama. Oknum penjual sangat pintar menyembunyikan cacat.
Mereka mungkin memoles mobil bekas tabrakan atau banjir agar terlihat sempurna. Karena itu, riset harga pasaran dan rekam jejak model incaran Anda adalah wajib.
Kami telah merangkum langkah-langkah krusial yang wajib Anda lakukan. Ikuti urutan ini untuk hasil yang maksimal.
Langkah pertama sebelum berburu adalah riset. Jangan datang ke showroom dengan tangan kosong.
Banyak pembeli pemula terlalu fokus pada harga yang terlalu murah. Padahal, harga yang tidak wajar seringkali jadi jebakan pertama. Oknum penjual sangat pintar menyembunyikan cacat.
Karena itu, riset harga pasaran dan rekam jejak model incaran Anda di berbagai platform online adalah wajib.
Ini adalah langkah fundamental. Perhatikan nat atau celah antar panel (pintu, kap mesin, bumper). Nat yang presisi dan rata adalah tanda bagus.
Jika celahnya renggang atau tidak simetris, waspadalah. Kemungkinan besar mobil itu pernah tertabrak. Cek juga bagian apron dan bullhead di ruang mesin. Area ini seharusnya lurus dan tidak memiliki bekas las-lasan aneh.
Ini adalah “penyakit” yang sulit disembuhkan dan harus dihindari. Buka karpet dasar dan cium aromanya. Bau apek yang menyengat adalah indikasi kuat.
Selanjutnya, gunakan senter. Cek bagian bawah dasbor dan kolong jok. Jika ada karat atau sisa lumpur kering di baut-baut, segera tinggalkan unit itu. Mobil bekas banjir akan merepotkan di kemudian hari.
Buka kap mesin. Lihat apakah ada rembesan oli di sekitar paking atau blok mesin. Mesin yang sehat idealnya kering dan bersih (bukan bersih karena baru dicuci).
Nyalakan mesin. Dengarkan suaranya saat stasioner (idle). Suara mesin yang halus dan stabil adalah pertanda baik. Waspadai suara “pincang” atau “ngeletek” yang kasar.
Jangan ragu meminta teman untuk menginjak gas. Perhatikan asap knalpot.
Asap putih pekat menandakan oli ikut terbakar (masalah ring piston). Di sisi lain, asap hitam pekat berarti pembakaran tidak sempurna. Keduanya menandakan mesin yang tidak sehat.
Bodi mulus dan mesin halus tidak ada artinya jika transmisi bermasalah. Biaya perbaikannya sangat mahal.
Untuk transmisi matic, pastikan perpindahan giginya halus. Tidak boleh ada “hentakan” (jedug) yang kasar saat berpindah dari N ke D atau saat berjalan. Untuk manual, pastikan koplingnya “menggigit” dengan pas.
Ini adalah bagian terpenting dari semua tips membeli mobil bekas agar tidak tertipu. Mobil bagus tapi suratnya “bodong” (tidak resmi) sama saja bencana.
Samakan nomor rangka dan nomor mesin di STNK/BPKB dengan yang ada di fisik mobil. Pastikan nomornya asli (ketokan pabrik), bukan “ketokan” ulang.
BPKB asli memiliki hologram dan tanda air. Terawang BPKB di bawah cahaya. Anda bisa melihat benang pengaman seperti pada uang kertas.
Selain itu, cek status pajaknya. Manfaatkan aplikasi Samsat online untuk memastikan mobil tidak terblokir dan pajaknya hidup.
Jangan pernah membeli mobil tanpa test drive. Ini bukan sekadar formalitas.
Saat test drive, matikan audio dan AC sejenak. Dengarkan suara-suara aneh. Coba lewati jalan berlubang atau polisi tidur. Apakah ada bunyi “gluduk-gluduk” dari area kaki-kaki?
Coba juga pengereman mendadak (di area aman). Pastikan rem pakem dan mobil tidak “membuang” ke satu sisi. Kaki-kaki yang sehat sangat penting.
Tips terakhir: jangan sok tahu. Jika Anda sama sekali awam soal mesin, jangan ambil risiko.
Selalu gunakan akal sehat dan jangan ragu membawa montir kepercayaan. Pilihan terbaik adalah menggunakan jasa inspeksi profesional. Ini adalah investasi kecil (ratusan ribu) untuk menghindari kerugian puluhan juta rupiah.
Ini adalah bagian terpenting dari semua tips membeli mobil bekas agar tidak tertipu. Mobil bagus tapi suratnya “bodong” (tidak resmi) sama saja bencana.
Ini wajib hukumnya. Samakan nomor rangka dan nomor mesin di STNK/BPKB dengan yang ada di fisik mobil. Pastikan nomornya asli (ketokan pabrik), bukan “ketokan” ulang.
Gunakan senter untuk melihatnya dengan jelas. Jika nomornya terlihat aneh, berkarat, atau tidak jelas, ini adalah red flag besar.
BPKB asli memiliki hologram dan tanda air. Terawang BPKB di bawah cahaya. Anda bisa melihat benang pengaman seperti pada uang kertas.
Selain itu, cek status pajaknya. Manfaatkan aplikasi Samsat online untuk memastikan mobil tidak terblokir dan pajaknya hidup.
Jika Anda membeli dari dealer used car ternama, mereka biasanya sudah menjamin ini. Menariknya, platform seperti (Toyota Certified Used Car)] bahkan memberikan sertifikasi resmi untuk unit bekas mereka.
Jangan pernah membeli mobil tanpa test drive. Ini bukan sekadar formalitas.
Saat test drive, matikan audio dan AC sejenak. Dengarkan suara-suara aneh. Coba lewati jalan berlubang atau polisi tidur. Apakah ada bunyi “gluduk-gluduk” dari area kaki-kaki?
Coba juga pengereman mendadak (di area aman). Pastikan rem pakem dan mobil tidak “membuang” ke satu sisi. Jadi, test drive adalah momen Anda merasakan feeling mobil secara keseluruhan.
Kaki-kaki yang sehat sangat penting. Biaya perbaikannya lumayan mahal.
Membeli mobil bekas memang gampang-gampang susah. Namun, dengan menerapkan tips membeli mobil bekas agar tidak tertipu di atas, risiko Anda “kena zonk” bisa diminimalkan.
Kuncinya adalah: jangan terburu-buru. Jika penjual terkesan memaksa Anda segera transfer, lebih baik mundur.
Selalu gunakan akal sehat dan jangan ragu membawa montir kepercayaan atau menggunakan jasa inspeksi profesional. Ini adalah investasi kecil untuk menghindari kerugian besar.
Baca Juga: Jasa Inspeksi Mobil: Solusi Cerdas Cek Mobil Bekas Biar Nggak Zonk!
Cek legalitas (surat-surat) terlebih dahulu. Pastikan nomor rangka dan mesin di BPKB/STNK sesuai dengan fisik mobil. Jika surat bermasalah, sebagus apa pun mobilnya, jangan dibeli.
Cium aroma kabin. Bau apek yang menyengat adalah indikasi kuat. Cek juga kolong dasbor dan bawah jok. Jika ada karat atau sisa lumpur kering di area yang tidak wajar, segera batalkan pembelian.
Tidak selalu. Odometer rendah memang menarik, tapi angka digital mudah diakali (diputar). Lebih baik fokus pada kondisi fisik keseluruhan dan riwayat servis yang jelas daripada terpaku pada angka KM rendah.
Punya pengalaman pribadi saat berburu mobil bekas? Atau ada tips jitu lain yang belum kami sebutkan? Jangan ragu untuk berbagi cerita Anda di kolom komentar di bawah ini!