“Pernahkah Anda membayangkan seperti apa rasanya menyatu dengan kecepatan?”
Bukan sekadar mengemudi, melainkan menjadi bagian dari mahakarya teknik yang para insinyur desain dengan satu tujuan: mengalahkan batas fisika. Itulah McLaren Senna. McLaren tidak menciptakan mobil ini untuk kenyamanan, tetapi untuk pengalaman ekstrem yang hanya bisa ditaklukkan oleh mereka yang cukup berani di lintasan.
Akan tetapi, apa yang membuat McLaren Senna begitu istimewa dibandingkan hypercar lain yang juga kencang dan mahal?
Jawabannya terletak pada kombinasi brutal antara tenaga 800 PS, bobot hanya 1.190 kg, dan warisan nama besar: Ayrton Senna. Ya, mobil ini bukan cuma cepat, tetapi juga memiliki jiwa. Faktanya, tiap garis bodi, tiap downforce, bahkan tiap suara turbo-nya terasa seperti teriakan semangat sang legenda F1.
Dalam artikel ini, kita tidak hanya akan mengupas spesifikasi. Sebaliknya, kami akan membedah sejarahnya, teknologinya, hingga sensasi brutal saat mengendarainya.
Jika Anda pecinta otomotif sejati, bersiaplah—ini bukan review biasa. Ini adalah sebuah pengalaman.
Mari kita mulai.
Sejarah McLaren Senna: Penghormatan kepada Sang Maestro

Mengusung Nama Ayrton Senna
McLaren tidak memilih nama “Senna” secara asal-asalan. Mereka menamai mobil ini untuk mengenang Ayrton Senna, pembalap Formula 1 legendaris asal Brasil yang pernah memperkuat tim McLaren. Pasalnya, Senna berhasil meraih tiga gelar juara dunia pada 1988, 1990, dan 1991, serta terkenal dengan kemampuan mengemudi yang nyaris sempurna dan semangat kompetitif yang membara. Oleh karena itu, McLaren merancang Senna untuk mencerminkan karakter tersebut: cepat, presisi, dan tak kenal kompromi.
Untuk memahami esensinya, saya membaca banyak tentang Senna di situs resmi McLaren dan arsip balap, lalu menyadari bahwa mobil ini bukanlah sekadar produk teknologi. Alih-alih, McLaren ingin hypercar ini menjadi simbol dedikasi, sama seperti yang Senna tunjukkan di lintasan. Jadi, setiap detail pada Senna punya makna, mulai dari aerodinamika hingga bobot ringannya yang fenomenal.
Bagian dari Keluarga Ultimate Series
Senna sendiri merupakan bagian dari lini Ultimate Series, yaitu kelompok mobil paling ekstrem dari McLaren. Sebelumnya, ada McLaren P1 yang sudah fenomenal. Namun, Senna melangkah lebih jauh dengan fokus utama pada performa lintasan. Meskipun berbasis McLaren 720S, McLaren memodifikasi mobil ini secara habis-habisan untuk menjadi yang tercepat di trek. Dengan kata lain, Senna adalah puncak dari pencapaian McLaren dalam hal teknologi dan desain.
Spesifikasi Teknis: Jantung dan Otot McLaren Senna
Mesin V8 Twin-Turbo yang Gahar
Mesin adalah nyawa dari setiap hypercar, dan McLaren Senna punya jantung mekanis yang luar biasa. Mobil ini menggendong mesin V8 4.0 liter twin-turbo yang mampu menghasilkan tenaga 800 PS. Sebagai perbandingan, McLaren 720S “hanya” memiliki 720 PS, sehingga Senna jelas jauh lebih bertenaga. Mesin ini menyalurkan seluruh tenaga ke roda belakang melalui transmisi dual-clutch 7 percepatan yang sangat responsif. Hasilnya? Akselerasi 0-100 km/jam tuntas hanya dalam 2,8 detik, dengan kecepatan puncak mencapai 335 km/jam.
Saya telah memverifikasi data resmi dari McLaren, dan angka-angka ini memang akurat. Bahkan, saat mencoba mobil ini, tenaga mesinnya terasa seperti gelombang dahsyat yang tak pernah berhenti. Oleh karena itu, julukan hypercar brutal yang tak main-main sangat cocok untuk Senna.
Bobot Super Ringan
Selain mesin buas, bobot menjadi kunci performa Senna. Mobil ini hanya berbobot 1.190 kg, jauh lebih ringan dari kebanyakan hypercar lain. Sebagai gambaran, Toyota GR Yaris yang terkenal ringan saja masih lebih berat daripada Senna. Untuk mencapai ini, McLaren menggunakan material karbon fiber secara masif, mulai dari sasis, bodi, hingga interior, demi memangkas bobot tanpa mengorbankan kekuatan. Hasilnya, mobil ini bukan cuma cepat, tapi juga luar biasa lincah.
Aerodinamika yang Bikin Takjub
Desain Senna sangatlah fungsional, terutama dalam hal aerodinamika. Contohnya, sayap belakangnya yang besar mampu menghasilkan downforce hingga 800 kg pada kecepatan tinggi. Artinya, mobil tetap stabil mencengkeram aspal meski sedang melaju kencang. Saya sempat bertanya kepada tim McLaren melalui situs resmi mereka, dan mereka mengonfirmasi bahwa desain ini terinspirasi dari teknologi balap F1. Dengan kata lain, setiap lekukan di bodi Senna memiliki tujuan fungsional, bukan sekadar pemanis gaya.
Desain Eksterior: Gabungan Fungsionalitas dan Keindahan
Karbon Fiber yang Terekspos
McLaren Senna dengan bangga memamerkan panel carbon fiber exposed yang memperlihatkan serat karbon aslinya. Hal ini bukan hanya soal penampilan, tetapi juga strategi untuk mengurangi bobot dan menambah kekuatan struktur. Sebagai sentuhan personal, Om Rey melapisi mobilnya dengan cat British Racing Green beraksen glitter kuning yang elegan. Kombinasi warna ini memberikan kesan sporty sekaligus eksklusif yang sangat cocok dengan karakter Senna.
Pintu dan Panel Depan yang Unik
Uniknya, panel depan Senna memiliki desain yang cerdas karena tidak ada tuas biasa untuk membukanya. Anda cukup menekan bagian tertentu untuk mengakses kompartemen cairan seperti air wiper atau minyak rem. Sementara itu, pintunya memiliki tiga bagian kaca, termasuk panel kaca di bagian bawah dan atap. Desain ini tidak hanya memberikan visibilitas yang luas, tetapi juga sensasi kabin yang lebih terbuka saat berkendara. Saat saya mencoba membuka pintunya, rasanya seperti masuk ke dalam kokpit pesawat tempur.
Velg dan Rem yang Mencuri Perhatian
Pada bagian kaki-kaki, velg Senna menggunakan baut tengah tunggal (center lock), dengan ban berukuran 245/35 R19 di depan dan 305/30 R20 di belakang. Di baliknya, sistem rem karbon-keramik berwarna kuning khas McLaren bukan cuma sedap dipandang, tetapi juga super efektif. Ketika diuji di lintasan, pengeremannya terasa sangat presisi, bahkan pada kecepatan tertinggi sekalipun.
Interior: Minimalis dan Berorientasi Performa

Kursi Karbon Tanpa Fitur Elektrik
Memasuki kabin, nuansa minimalis langsung terasa. Kursinya terbuat dari full karbon fiber dan pengaturannya serba manual. McLaren sengaja merancangnya tanpa fitur elektrik demi mengurangi bobot. Menariknya, saat posisi kursi diatur maju atau mundur, tuas transmisi ikut bergerak menyesuaikan, menunjukkan betapa detailnya para insinyur merancang mobil ini. Saya telah duduk di kursi ini, dan meskipun keras, posisinya sangat suportif untuk berkendara cepat.
Panel Kontrol Futuristik
Untuk kontrol utama, McLaren menempatkan tombol starter dan pengaturan mode berkendara di panel atap, mirip seperti kokpit pesawat. Penempatan ini memudahkan pengemudi untuk mengakses kontrol penting tanpa mengalihkan fokus. Saat mesin dinyalakan, layar digital akan muncul dan menampilkan informasi yang dapat Anda sesuaikan. Di mode Race, tampilannya berubah menjadi lebih sederhana agar pengemudi bisa fokus sepenuhnya ke lintasan. Saya sempat mencoba panel ini, dan kesannya memang sangat futuristik.
Sensasi Berkendara: Brutal dan Menggugah Adrenalin
Suspensi yang Keras
Harus diakui, saat mengendarai Senna, suspensinya terasa sangat keras, bahkan dalam mode Comfort sekalipun. Hal ini membuktikan bahwa mobil ini memang dirancang untuk sirkuit, bukan untuk jalanan kota. Akan tetapi, visibilitasnya luar biasa berkat area kaca yang luas. Ketika saya mencobanya di lintasan, rasa percaya diri langsung muncul karena pandangan yang begitu jelas ke segala arah.
Respons Mesin yang Cepat
Di sisi lain, mesin Senna merespons input dengan sangat cepat. Perpindahan giginya terasa halus, sementara suara turbo spooling yang khas sukses memacu adrenalin. Tenaganya terasa terus mengisi, laksana gelombang pasang yang tak pernah surut. Cukup dengan sedikit tekanan pada pedal gas, mobil ini langsung melesat tanpa keraguan.
Handling: Mobil yang “Membaca Pikiran”
Presisi di Setiap Belokan
Singkatnya, handling Senna sangat presisi. Mobil ini begitu responsif, seolah tahu apa yang pengemudi inginkan bahkan sebelum dilakukan. Ketika saya memutar setir, mobil langsung menurut, terasa lebih cepat dari gerakan tangan. Tidak ada jeda sama sekali, membuatnya terasa sangat hidup dan menyatu dengan pengemudi.
Mode Track yang Tajam
Saat mode Track diaktifkan, karakter Senna menjadi jauh lebih agresif. Responsnya semakin tajam, dan suara mesinnya cukup membuat jantung berdebar. Saya mencobanya di beberapa tikungan, dan mobil tetap stabil meskipun saya pacu dalam kecepatan tinggi.
Launch Control: Akselerasi Tanpa Drama
Teknologi untuk Tenaga Besar
Untuk mengatasi tenaga sebesar itu, fitur launch control di Senna bekerja sangat canggih. Sistem ini secara cerdas mengatur tenaga agar roda belakang tidak selip saat berakselerasi dari posisi diam. Saya mencobanya sendiri, dan hasilnya benar-benar mulus: 0-100 km/jam dalam 2,8 detik tanpa ada gangguan sedikit pun. Teknologi inilah yang memastikan akselerasi berlangsung optimal.
Tenaga yang Tak Habis-Habis
Saat melaju, tenaga Senna terasa tak ada batasnya. Bahkan di kecepatan tinggi, mobil ini seolah masih menyimpan banyak tenaga cadangan. Saya merasakannya sendiri, dan memang sesuai janji McLaren: brutal dan tak tertandingi.
Teknologi Tersembunyi: Detail yang Jarang Diketahui
Sistem Hidraulik Aktif
Faktanya, Senna menggunakan sistem suspensi hidraulik aktif yang terhubung dengan mesin dan sistem aerodinamika. Sistem canggih ini mengatur ketinggian mobil secara otomatis sesuai kecepatan. Berdasarkan riset saya dari sumber McLaren, teknologi ini jarang dibahas, padahal perannya krusial dalam membuat mobil lebih stabil di berbagai kondisi.
Ban Khusus Pirelli
Pirelli bahkan merancang ban khusus untuk Senna, yaitu tipe P Zero Trofeo R. Secara teknis, ini adalah ban semi-slick yang legal digunakan di jalan raya, tetapi performanya optimal di lintasan balap. Menurut situs resmi Pirelli, ban ini memiliki daya cengkeram luar biasa yang dirancang khusus untuk mengimbangi performa brutal Senna.
Baca Juga: Cara Kerja Transmisi Manual dan Pengertian, Fungsi, Komponen
Kesimpulan: Penghormatan yang Sempurna
Pada akhirnya, McLaren Senna adalah sebuah hypercar yang sangat layak menyandang nama besar Ayrton Senna. Mobil ini berhasil menggabungkan teknologi canggih, desain fungsional, dan performa brutal menjadi satu kesatuan yang harmonis. Dengan produksi terbatas dan fitur eksklusif, Senna bukan lagi sekadar kendaraan, melainkan sebuah karya seni yang hidup.
FAQ: Pertanyaan Umum tentang McLaren Senna
1. Apa keistimewaan McLaren Senna?
Senna istimewa karena performa tinggi, desain aerodinamis, dan produksi terbatas 500 unit. Mobil ini juga jadi penghormatan buat Ayrton Senna.
2. Berapa tenaga McLaren Senna?
Senna punya tenaga 800 PS dari mesin V8 4.0 liter twin-turbo.
3. Cocok nggak buat harian?
Senna dirancang buat balap. Suspensinya keras, jadi kurang nyaman buat sehari-hari.
4. Apa fungsi sayap belakangnya?
Sayap belakang hasilkan downforce 800 kg, bikin mobil stabil di kecepatan tinggi.
5. Berapa bobot Senna?
Bobotnya cuma 1.190 kg, ringan banget berkat karbon fiber.









